Kadang,
sakit hati bisa membuat seseorang susah tidur.
Tengah malem kemarin, gue baca lagi postingan gue yang ini. Sambil ngebaca tulisan itu, gue juga mendengarkan lagu ini. Gak tahu kenapa, ngebaca sambil mendengarkan lagu tersebut ngebuat gue ngerasa sedih, nostalgic, dan ada urgensi untuk nulis sesuatu. Ada semacam perasaan yang pengen keluar, pengen cerita, yang tidak bisa gue definisikan.
Di tengah perasaan yang menggebu-gebu, gue mulai menulis pengalaman gue yang paling menyakitkan dalam hidup: cinta yang tak berbalas. Huruf demi huruf merangkai kalimat merangkai paragraf, dan tanpa gue sadari… satu halaman jadi. Lalu gue menyederkan badan ke kursi. Membaca tiap huruf, dan gue tertawa sambil menggelengkan kepala. Belum pernah gue ngerasa begitu deket dengan tulisan gue, begitu rapuh, begitu lancar, seperti mengobrol dengan teman lama yang sudah lama hilang. Seperti mengobrol dengan seorang teman, yang baru pulang dari suatu tempat yang jauh. lagi-lagi karena patah hati gue jadi gini...
Gue menulis, menulis, dan menulis. Sampai capek menulis, gue ngeliat ke langit-langit kamar… merenung sendirian. Di sini lah gue: ribuan kilometer dari rumah, menulis tentang seseorang yang tidak pernah gue dapatkan. Seseorang yang pernah membuat hati gue dipecahkan menjadi ribuan serpihan kecil yang lalu coba gue kumpulkan kembali. Yang gue coba, perlahan-lahan, bentuk kembali..untuk bisa diberikan kepada orang lain.
Kopi di gelas
habis gue teguk.
Sepuluh, dua puluh menit,
gue masih gak bisa tidur.
Mungkin memang benar:
kadang, sakit hati bisa membuat seseorang susah tidur.
sakit hati bisa membuat seseorang susah tidur.
Tengah malem kemarin, gue baca lagi postingan gue yang ini. Sambil ngebaca tulisan itu, gue juga mendengarkan lagu ini. Gak tahu kenapa, ngebaca sambil mendengarkan lagu tersebut ngebuat gue ngerasa sedih, nostalgic, dan ada urgensi untuk nulis sesuatu. Ada semacam perasaan yang pengen keluar, pengen cerita, yang tidak bisa gue definisikan.
Di tengah perasaan yang menggebu-gebu, gue mulai menulis pengalaman gue yang paling menyakitkan dalam hidup: cinta yang tak berbalas. Huruf demi huruf merangkai kalimat merangkai paragraf, dan tanpa gue sadari… satu halaman jadi. Lalu gue menyederkan badan ke kursi. Membaca tiap huruf, dan gue tertawa sambil menggelengkan kepala. Belum pernah gue ngerasa begitu deket dengan tulisan gue, begitu rapuh, begitu lancar, seperti mengobrol dengan teman lama yang sudah lama hilang. Seperti mengobrol dengan seorang teman, yang baru pulang dari suatu tempat yang jauh. lagi-lagi karena patah hati gue jadi gini...
Gue menulis, menulis, dan menulis. Sampai capek menulis, gue ngeliat ke langit-langit kamar… merenung sendirian. Di sini lah gue: ribuan kilometer dari rumah, menulis tentang seseorang yang tidak pernah gue dapatkan. Seseorang yang pernah membuat hati gue dipecahkan menjadi ribuan serpihan kecil yang lalu coba gue kumpulkan kembali. Yang gue coba, perlahan-lahan, bentuk kembali..untuk bisa diberikan kepada orang lain.
Kopi di gelas
habis gue teguk.
Sepuluh, dua puluh menit,
gue masih gak bisa tidur.
Mungkin memang benar:
kadang, sakit hati bisa membuat seseorang susah tidur.
Komentar
Posting Komentar