Langsung ke konten utama

12 Menit untuk selamanya





 





Film ini benar-benar mengaduk emosi penontonnya dengan cara sederhana. Rasa bangga yang tumbuh melalui film ini bukan saja menginspirasi kami namun juga memberi banyak pelajaran sangat berarti. Berikut review film 12 menit untuk selamanya.


Untuk pertama kalinya, dunia perfilman Indonesia disuguhkan dengan sebuah tema baru yang mengangkat dunia marching band. Diangkat dari kisah novel dengan judul yang sama serta merupakan kisah nyata tentang kehidupan anak-anak marching band di Kota Bontang, film ini benar-benar menarik. dari dulu sayapun menagumi anak-anak bontang karena marching bandnya, yang bikin salut adalah mereka latihan demi impian mereka bisa ke Jakarta dan melihat Monas. 

Bontang yang merupakan salah satu kota yang ada di provinsi Kalimantan Timur cukup tereksplor disini. Bontang disini lebih ditonjolkan sebagai kota kilang minyak.
Harapan untuk melihat pemandangan indah disini hanya ala kadarnya saya gak pernah tau pemadangan di kota bontang seperti apa dan bagaimana, di film ini ya hanya Pabrik minyak dan juga sisi budaya hanya penyembuhannya saja 



Untuk diketahui. Hingga 2011, Marching Band Bontang PKT (binaan Pupuk Kaltim) meraih juara umum 10 kali. Selain meraih penghargaan internasional yakni Sudler Shield Award dari World Assosiation of Marching Show Bands (1998) dan Band of the Year dari World Association of Marching Show Bands (2001). 



”Ribuan jam kita perjuangkan, demi dua belas menit  ini. Demi orang-orang yang sekarang duduk di sebelah kita. 


“Berapa pun waktu yang diberikan, tak seharusnya dihabiskan dengan ketakutan, karena ketakutan, anakku, tak akan pernah menyambung hidupmu. Yang menyambung hidupmu, hanya keberanian.”






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nama saya Nisaul Mutmainah

Jujur gue beni banget sama pembuat Akta kelahiran gua, hahaha gara-gara dia nama gua jadi salah deh nusuk bangedddd men... oke,, nama gua itu seharusnya " Nafsi Nisaul Muthmainnah" ketika ayah gue mau bikin akta, eh sang pembuat akta bilang gini "Maaf ya pak, kasihan nanti anak bapak namanya panjang banged " "ia pak, gpp kok" "kenapa, nama nafsinya gak di buang aja" "dibuang?  "iaaaa di buang aja " "ahh ya sudah gpp deh" proses ngebuang nama gua di nafsi... , !! #gua pun hanya bisa menulis , Ya Ampun coba Kalau nama Nafsinya gak di buang, perfect banged namanya jika diartikan "Jiwa Wanita yang tenang" ayah gua pun bilang gini, "pak, kalau nama nafsinya di buang jadi nama anak saya Annisaul Muthmainnah " "aduh pak, jangan pake nama huruf A , nanti di Absennya pertama , " dan Ayah ku pun menurutinya, "baik lah pak, namanya jadi Nisaul Muthmainnah" "Nah gitu do

Nge-Bandung

nge bandung judul yang saya berikan, terjadi pada saat akhir desember 2014 lalu baru sempet saya masukin keblog ini, jadi gini ceritanya awalnya sih gak mau ikutan kalau touring naik motor, dan alhasil sayapun ikutan di ajak alfi, yupz alfi memang sahabat saya paling baik jadi awalnya mau nonton marching band tapi gak jadi karena aku kebandung sekalian kondangan :D speechlesh banget ... jalan kaki lah saya 2km mencapai tol veteran dari rumah saya yang ada di jl organon beuuhh,,,  habisan kalau naik angkot dua kali nanggung banget, mendingan jalan kaki menunggu  bus ke kampung rambutan gak ada, lama banget, udah menunggu akhirnya patas AC ada sayapun langsung naik, pas naik sepii banget dan ternyata memang bukan PATAS AC buat ke rambutan, patas AC nya memang mau kerambutan jadi gini percakapan saya  SAUL: "bang ini , mau kerambutan kan? soalnya saya menunggu gak datang2 busnya" SUPIR : " ia neng, mau kerambutan " saya langsung naik  SU : " neng in